Selasa, 03 Mei 2011

Ami Nurlaeni, Juara Festival Kebaya Kartini


Brebes, wisnublog
Ami Nurlaeni utusan dari Pimpinan Ranting (PR) Tonjong, Kecamatan Tonjong akhirnya menjadi juara pertama dalam Festival Kebaya dalam rangka memperingati Hari Kartini ala Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU). Dengan nilai 298, Ami berhasil meluluhkan harapan 297 peserta lainnya pada Festival yang digelar di Gedung PC NU Brebes Jumat (22/4).

Juara dua diraih Ummi Mukaromah (296) dari PR Sawojajar, Wanasari dan Juara ketiga Siti Jaronah dari SMK Maarif NU 3 Larangan, Larangan. Juara harapan I-III secara berurut Roihatul Jannah (294) PR Keboledan, Wanasari, Lia Muasomah (276) PR Dumeling, Wanasari dan Mukhafidoh (269) PR Kaligangsa Wetan, Brebes.

Dalam Festival ini, peserta harus melalui tahapan seleksi yang sangat ketat. Pada tahap awal, dipilih 31 finalis selanjutnya 20, lalu 10 dan 6 finalis.

Dihadapan dewan Juri yang terdiri dari PC Muslimat NU Hj Siti Mazkiyah, SH Mkes, Tim Penggerak PKK Kab Brebes Dina Mayang Sri Herbimo SE, Ketua Himpunan Ahli Rias Pengantin Indonesia (HARPI) Kab Brebes Ny Toto Suwarno dan Budayawan Brebes Drs Atmo Tan Sidik itu, Ami Nurlaelani tampil memukau.

Ami juga mampu menyajikan pidato dengan bahasa brebesan yang bertutur soal kegelisahannya melihat kaum perempuan yang melenceng dari makna kata emansipasi. Ami gelisah mengapa emansipasi yang dicita-citakan Kartini diterjemahkan dengan perilaku seks bebas, pemakaian narkoba, menjadi pekerja wanita yang cukup disiksa dan ketidaksalehan sosial lainnya dengan dalih emansipasi.

Ketua Panitia Festival Kebaya Toriqoh menjelaskan, Festival Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Cabang Brebes itu tidak hanya keserasian berpakaian dan lenggak-lenggok di atas catwalk saja. Tapi lebih diutamakan penilaian penuangan ide ataupun gagasan dalam bentuk artikel bahasa Brebesan. Pandangan para pelajar putri Brebes tentang sikap dan sifat positif menjadi Kartini era kini. Juga bagaimana upaya nguri-nguri (memelihara,red) budaya lokal.

“Tak hanya melenggak-lenggok diatas cat walk saja yang dinilai, tapi juga tentang kemahirannya berbicara di depan umum dengan menggunakan bahasa ngapak brebesan. Penampilan kebaya hanya dititikberatkan pada Kebaya Brebesan dengan modifikasi jilbab. Penampilan menarik, tidak harus cantik dan tinggi, tapi lebih diutamakan kecerdasan, luas pengetahuan umum, agama, kedaerahan dan Reproduksi Remaja,” kata Ketua Pengurus Cabang (PC) IPPNU Brebes Alimatul Khasanah di gedung NU Jalan Yos Sudarso 36 Brebes, di sela lomba Jumat(22/4).

Alim menjelaskan, Festifal yang baru kali pertama digelar ini mendapat sambutan yang antusias dari peserta. Terbukti 297 remaja putri berusia 16-18 tahu terdiri atas pelajar dan santri berebut ingin menjadi yang terbaik.

Pemenang berhak menggondol piala Ketua Muslimat NU dan Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Brebes.

Sebelum acara di mulai, ditampilkan pembacaan puisi dan orasi budaya oleh Sastrawan Eko Tunas. (was)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar